Assalamu’alaikum
wr..wb..
Hy
sobat edp, masih semangat dund untuk terus berkunjung ke blog edp JJ
Kali ini edp ingin melanjutkan pembahasan kita tentang “Hepatitis” yaitu jenis penyakit pada hati sebagaimana janji edp pada postingan sebelumnya. Oke sobat mari kita menuju ke pembahasan inti kita JJ
Kali ini edp ingin melanjutkan pembahasan kita tentang “Hepatitis” yaitu jenis penyakit pada hati sebagaimana janji edp pada postingan sebelumnya. Oke sobat mari kita menuju ke pembahasan inti kita JJ
Á Hepatitis A
Hepatitis
A lebih banyak diderita oleh anak-anak dan orang muda. Sedangkan pada orang
dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam diare, mual, nyeri
perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Disebabkan oleh infeksi virus
Hepatitis A, pada umumnya menular melalui makanan / minuman yang terkontaminasi
oleh faeses penderita, bisa juga melalui konsumsi kerang yang terkontaminasi
virus. Penyakit ini jarang menjadi kronis. Gejala yang timbul ringan dan tidak
selalu timbul fase kuning atau ikterik.
“Para mahasiswa dan pelajar
biasanya mencari makan di tempat yang paling mudah dan murah tetapi mengabaikan
kebersihan makanan,padahal virus hepatitis
A menyebar melalui makanan yang di konsumsi.”
Hepatitits
B merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis
Hepatitits lainnya. Gejalanya mirip hepatitis A, mirip flu, hilangnya nafsu
makan, mual, muntah serta demam. Penularannya
melalui transfuse darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, alat tato, hubungan
seksual, air liur, faeses, juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayi yang baru
dilahirkannya.
Hepatitis
virus yang akan dapat sembuh dengan sendirinya, namun sejumlah besar penderita
hepatitis B akan menjadi kronis.
Semakin
muda usia terinfeksi virus hepatitis B semakin besar kemungkinan menjadi
kronis. Hepatitis kronis akan kan meningkatkan resiko terjadinya sirosis dan
hepatoma (kanker hati) di kemudian hari.
“Data kesehatan Organisasi Dunia
(WHO) menyebutkan ada 350 juta orang di dunia yang merupakan pembawa (carriers)
hepatitis B. Mereka beresiko menderita sirosis maupun kanker hati. Virus
hepatitis B merupakan penyebab kanker pada manusia yang telah diakui, disamping tembakau. Indonesia, menurut data
WHO, merupakan daerah endemik sedang hingga tinggi, dengan prevalensi HBsAg
positif 3-17 persen.”
Á Hepatitis C
Dari
semua hepatitis, virus hepatitis C dianggap yang palingberbahaya dibandingkan
dengan virus hepatitis lainnya. Pada hepatitis C sebagian besar penderitanya
berlanjut menjadi hepatitis kronis. Seperti halnya hepatitis B kronis, hepatitis
C yang kronis juga akan berkembang menjadi sirosis hati dan dapat berpotensi
menjadi hepatoma.
Sebagian
besar penderita hepatitis C tidak menunjukkan gejala. Seperti halnya hepatitis
B, penularan hepatitis C umumnya terjadi melalui transfusi darah selain itu
mungkin juga melalui hubungan seksual, penggunaan sikat gigi secara bersamaan, dan
dari ibu pengidap hepatitis C kepada bayinya.
“Hepatitis C adalah penyakit
serius yang menyerang kira-kira tujuh juta penduduk Indonesia dan 90% penderita
tidak sadar bahwa mereka terinfeksi. Ribuan infeksi baru diperkirakan muncul di
Indonesia setiap tahun. Menurut data WHO, 3% penduduk dunia / 170 juta orang di
dunia terinfeksi virus ini”
Á Hepatitis D
Virus
hepatitis D hanya dapat ditemukan pada penderita hepatitis B, karena virus ini
hidupnya memerlukan virus pembantu, yaitu virus hepatitis B.
“Virus hepatitis D (VHD)
ditemukan pertama kali oleh Rizetto & kawan-kawan pada tahun 1977 di Turin,
Italia. Di Indonesia sampai saat ini belum ditemukan kasus hepatitis D.”
Á Hepatitis E
Tipe
penularannya sama dengan virus hepatitis A yaitu melalui makanan & minuman
yang terkontaminasi oleh faeses. Infeksi virus hepatitis E terutama terjadi di
daerah yang tingkat kesehatan & sanitasinya buruk, dan lebih banyak
diderita oleh anak-anak & wanita hamil.
“Tanda-tanda orang yang terkena
hepatitis E ini mengalami. Gejala-gejala lebih sering dimiliki orang dewasa
dari pada anak-anak. Jika ada, gejala biasanya muncul secara tiba-tiba, seperti
demam, rasa letih, hilang nafsu makan, rasa mual, sakit perut, air seni
berwarna tua, warna kekuningan pada mata & kulit. Penyakit hepatitis E
terjadi lebih parah pada wanita hamil, terutama pada 3 bulan terakhir masa
kehamilan. Masa inkubasi hepatitis E rata-rata 40 hari (rentang: 15-60 hari)
Á Kanker Hati
Merupakan
kanker yang sering dijumpai di Indonesia. Kanker ini dihubungkan dengan infeksi
Hepatitis B / Hepatitis C. Artinya pada umumnya penderita kanker hati pernah
terinfeksi hepatitis B dan C. biasanya diperlukan waktu 17 sampai 20 tahun
seseorang yang menderita hepatitis C untuk berkembang menjadi sirosis hati /
kanker hati.
“Data WHO menunjukkan, kanker
hati adalah jenis kanker tersering nomor enam di dunia dan penyebab kematian
urutan ketiga tersebar. Pasien kanker hati biasanya pada umumnya tidak memiliki
angka harapan hidup lebih dari dua tahun setelah didiagnosis mengidap penyakit
ini. Pada 2005, kanker telah membunuh lebih dari 206 ribu jiwa orang Indonesia,
di mana 12,5% di antaranya pengidap kanker hati.”
Mengantisipasi Serangan
Hepatitis
Untuk
mengantisipasi kemungkinan tertular virus hepatitis adalah melalui pemeriksaan
darah. Tidak semua yang positif Hepatitis perlu ditakuti, karena melalui hasil
pemeriksaan darah, dapat terungkap apakah seseorang pernah menderita hepatitis
dan sekarang sudah kebal / bahkan virusnya sudah tidak ada.
Sebaiknya
terhadap darah-darah yang diterima dari pendonor dilakukan pemeriksaan terlebih
dulu terhadap kemungkinan kondisi darah yang diterima tidak terinfeksi reaktif Hepatitis / bahkan HIV/AIDS. Sangat
disarankan juga bagi pasangannya agar tidak saling menularkan penyakit ini.
Waspada
Hepatitis
Pencegahan
yang paling efektif terhadap hepatitis B adalah melalui vaksinasi. Secara rinci
tentang pelaksaan vaksinasi hepatitis B dapat dikonsultasikan dengan Dokter /
penasehat medis anda.
Beberapa
jenis tumbuhan dipercaya dapat mencegah & membantu pengobatan Hepatitis,
antara lain; temulawak (curcuma
xanthorrhiza), kunyit (curcuma longa), sambiloto (andrographis), meniran (phyllanthus urinaria), daun serut /
mirten, jamur kayu/ lingzhi (ganoderma
lucidum), akar alang-alang (imperata
cylllindrica), rumpur mutiara (hedyotis
corymbosa), pegagan (centella
asiatica), jombang (taraxacum
officinale). Tetumbuhan ini dipercaya mempunyai efek sebagai
hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat
merusak sel hati, juga bersifat anti radang dan dapat meningkatkan produksi
empedu hati. Mari jaga kesehatan hati
kita dari sekarang!
Oke
sobat edp, sekian dulu ya pembahasan tentang Hepatitis A, B, C, D, E dan Kanker
Hati ..
Next
kita bakal bahas tentang mengenal vaksin hepatitis J tunggu postingan selanjutnya ya J sampai jumpa di postingan berikutnya J bye bye J
No comments:
Post a Comment